BOJONEGORO – Menjelamg panen padi tiba. Warga Dusun Gempol dan Balong, yang tergabung dalam Kelompok Tani Mitra Tani dan Jogo Tirto (SUB HIPPA), Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro – Jatim menggelar prosesi Wiwit padi, pada Senin (13/10) pagi.
Acara Wiwit dengan doa bersama dihadiri seluruh anggota kelompok Tani dan petugas SUB HIPPA serta para jajaran perangkat desa setempat
Menurut Moch. Hanif, Ketua Poktan Mitra Tani menyebutkan, Wiwit dalam konteks budaya Jawa terkait dengan prosesi atau ritual yang dilakukan menjelang panen padi.
Sykuran Wiwit yang digelar Poktan Mitra Tani dengan melakukan doa bersama. Tujuannya untuk memohon berkah dan keselamatan dalam proses panen padi. Upacara ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan dan pertanian dalam mitologi Jawa.
“Syukuran dengan doa bersama ini juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan sosial antar warga petani dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan,” jelas Ketua
Hanif menambahkan Wiwit merupakan bagian penting dari warisan budaya Jawa yang sarat makna spiritual dan sosial serta menjadi simbol penghargaan terhadap alam dan hasil bumi.
“Syukuran Wiwit dengan do’a bersama ini dilakukan setiap tahun menjelang panen padi sekurangnya 5 hari. Mudah – mudahan hasil panen kami melimpah sukses. Sehingga dengan keberhasilan dapat menambah dan meningkatkan penghasilan para petani padi,”ujarnnya.
Hanif yang juga tergolong petani muda ini juga menambahkan, pada musim panen ini di sebut pula musim panen Gadu. Artinya meskipun pada musim tanam saat kemarau ini, tanaman padi hingga panen hasilnya sangat memuaskan. Sehingga para petani sangat bersyukur. Sebagai wujud syukur para petani melakukan sykuran do’a bersama.
“Para petani sebagian membawa tumpeng atau ambeng dan nasi kabuli. Sedangkan tempatnya wiwit di area
Tanggul irigasi desa Sidodadi. Sementara harapan kami ke depan para petani itu lebih guyub rukun dan sejahtera,” tandasnya.***(nastain/red).






