BOOSTER 119 Diresmikan Pemkab Bojonegoro

Pemerintahan, Slide672 Dilihat

TeropongDesa.com Bojonegoro – Guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang Quick Respon, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan meresmikan aplikasi Bojonegoro Safety Center (BOOSTER) 119.

Acara simbolis peresmian BOOSTER 119 serta sosialisasi digelar di Pendopo Malowopati pada Kamis (25/11/2021).

Aplikasi BOOSTER 119 sendiri merupakan bentuk pelayanan kegawatdaruratan terpadu yang diperlukan masyarakat saat mengalami kecelakaan atau bencana alam.

Ani Pudjiningrum, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro mengatakan, wilayah Bojonegoro adalah wilayah yang rawan terjadi bencana.

Sehingga kondisi itu membutuhkan tindakan yang cepat serta tepat. Sebelumya Pemkab Bojonegoro telah merilis pelayanan Call Center 119 sejak pandemi 2020 dengan pelayanan kegawatdaruratan sesuai kondisi yang terjadi saat itu.

“Tim memanfaatkan perkembangan teknologi informasi guna percepatan layanan yang bisa diakses lewat aplikasi emergency smart PSC 119 sebagai sarana komunikasi command center dengan daring 36 puskesmas dan 10 RS di Bojonegoro. Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi BOOSTER 119 di nomor 081132277119,” papar Ani Pudjiningrum dalam sambutannya.

Teknis pelayanan BOOSTER 119 adalah masyarakat menghubungi Call Center melalui aplikasi BOOSTER 119. Kemudian command center akan melakukan komunikasi dengan pelapor untuk melakukan identifikasi korban serta lokasi kejadian.

Selanjutnya command center yang terletak di Dinas Kesehatan akan memberikan penugasan kepada tim gerak cepat dari lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan pertama serta memberikan rujukan terdekat sesuai dengan kondisi korban.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah yang hadir secara virtual menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi pelayanan aplikasi BOOSTER 119.

“Ini merupakan pelayanan yang bagus dimana kita bisa memberikan respon yang cepat saat masyarakat sedang genting dalam membutuhkan pertolongan,” ungkapnya.

Bupati Bojonegoro menambahkan, terdapat beberapa hal yang perlu diantisipsi. Di antaranya adalah pencegahan sistem yang bermasalah karena cuaca, teknologi, operator atau petugas yang tidak siaga.

“Maka saya berpesan untuk memastikan serta menjamin bahwa sistem bisa berjalan dengan baik. Karena sistem yang bagus harus terintegrasi dengan baik pula,” tutur Bupati Bojonegoro.***Natain/humaspemkab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *