Maleman Tetap Jadi Tradisi Warga RT 02/RW 01 di Plumpang

Seni Budaya156 Dilihat

Teropongdesa.com|Tuban – Sudah menjadi tradisi warga Desa gang mawar kabupaten tuban jatim tepatnya di lingkungan RT 02/RW 01 Dusun Tanggungan, Plumpang, Kabupaten Tuban melaksanakan Maleman pada Senin (17/04/2023) sore.

Sekira pukul 16:30 WIB warga RT 02/RW 01 berkumpul menghadiri undangannya Ketua RT( Kardo dalam Acara Menyambut Datangnya Malam Lailatul Qadar (maleman )dan berbuka puasa bersama.

Acara di mulai dengan tahlil dan doa bersama setelah itu berbuka puasa bersama menikmati hidangan hidangan yang disuguhkan.

biasanya Tradisi Maleman ini yang di Lakukan oleh masyarakat sekitar gang Mawar Rt02/RW01 Plumpang adalah menjelang hari raya Idul Fitri yakni Maleman,

Maleman merupakan tradisi untuk membagi nasi (berkat) kepada tetangga dan sanak saudara ,pembagian nasi – berkat, ini sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT.

Maleman biasa di lakukan pada malam ganjil (malam Lailatul Qadar)di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Selanjutnya nasi berkat yang dibagikan kepada tetangga biasanya dimasak sendiri – sendiri misalnya tetangga terdiri dari 50 rumah harus memasak nasi berkat sebanyak 50 bungkus.

Kemudian nasi berkat yang dibagikan berisi nasi putih,ayam bumbu bali, telur,mie bihun dan sambel goreng kentang,menu itu di masak masing – masing

Namun tidak sedikit sekali ada yang pesan sama di katering ,dan itupun tidak cukup cuma nasi saja. Masih ada rangkaiannya, lemper, apem , pastel, kacang serta buah.

Untuk menghemat biaya tidak pemborosan akhirnya ibu RT (Lilis.) punya ide dan disepakati oleh warga. Setiap ada acara megengan dan maleman ,warganya di bagi menjadi dua. Untuk membawa berkatnya (nasi dan rangkaiannya )

Misanya warganya ada 50 ,yang 25 membawa nasi (berkat dua rege) lengkap lauk-pauknya ,dan yang 25 warga membawa dua kotak rangkaiannya, itu. Karena kalau memasak sendiri – sendiri kesannya pemborosan. Terkadang tidak ke makan semua jadi sia sia. Awalnya seperti itu. tradisi yang ada di lingkungan RT 02/RW 01 Plumpang setiap acara megengan atau maleman.

Dan sekarang di rubah setiap warga cukup uiaran Rp55 ribu saja (untuk berkat dan wajibnya) biar menghemat biaya. Untuk acara megengan atau maleman sekarang di kerjakan sendiri (di masak) oleh ibu Rt(lilis) di bantu sebagian oleh para-ibu warga.

“Semoga tradisi seperti ini bisa untuk meringankan beban masyarakat dan sebagai percontohan oleh lingkungan RT /RW yang lain atau daerah daerah yang lain tidak pemborosan,” imbuh Lastoyo. (mty/mktr/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *