Kemiskinan Ekstrem Bojonegoro Masa Lampau!

Berita Utama, Sejarah, Slide1305 Dilihat

TeropongDesa.com – Terkait isue saat ini, dimana Pemerintahan RI menargetkan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024. Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu pilot project penanganan kemiskinan ekstrem. Ibu Bupati sendiri menargetkan untuk Bojonegoro penanganan kemiskinan ekstrem pada tahun 2021 sudah tuntas.

Bojonegoro sejak dulu lekat sekali dengan kemiskinan akut alias tidak sejahtera sandang pangan maupun papan.

Kajian ilmiah yang paling terkenal  CLM Panders dalam bukunya. Bojonegoro 1900-1942: A Story of Endemic Poverty in North East Java Indonesia. Bojonegoro banyak digambarkan daerah terbelakang dan miskin.

Doc. Lampau /istDalam kutipan De Locomotief 1-02-1939 Kecamatan Baureno adalah yang paling parah mengalami kemiskinan ekstrem yang berdampak pada kelaparan dan terpapar berbagai macam penyakit. Hal ini juga diperparah dengan wabah Malaria yang menyerang Bojonegoro pada waktu itu.

De Locomotief 1-02-1939 juga menyebutkan bahwasanya Kemiskinan ekstrem di Kecamatan Baureno sudah terjadi lebih dari sepuluh tahun terakhir (baca: Tahun 1929). Disebutkan total warga Kecamatan Baureno yg tercatat adalah 30.000 jiwa, yang ditemukan mengalami kemiskinan ekstrem 3900 jiwa yang menggantungkan dari distribusi atau pembagian makanan secara cuma-cuma dari pemerintahan kolonial saat itu.

Dibeberapa literasi lain juga disebutkan pendirian Rumah Sakit Darurat di Desa Sumbergede Kecamatan Kepohbaru (baca: dulunya ikut district Baureno).

Pemerintah Kolonial juga menyebutkan dalam artikel tersebut bahwasanya bantuan medis dan makanan hanya bersifat sementara. Solusi dari kemiskinan ekstrem adalah lebih mengintensifkan sektor pertanian dengan memperhatikan Irigasi untuk pertanian dimana alam Bojonegoro yg tandus susah ditanami dan banjir saat musim hujan, terutama daerah pinggiran bengawan. Solusi lainnya adalah transmigrasi keluar pulau Jawa.

Patutlah kita renungkan bersama, mengingat pada masa dahulu Bojonegoro memiliki sumber daya alam dengan hasil alamnya, Jati dan Tembakau. Kekayaan sumber daya alam saja terbukti tidak mampu mensejahterakan rakyatnya. Kenapa kemiskinan ekstrem terjadi di masa itu ?? Jasmerah.

Penulis : fanani / pelbagai sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar