Ternyata… Desa di Timur Bojonegoro ini Dulunya Kecamatan

Berita Utama, Sejarah, Slide1284 Dilihat

TeropongDesa.com, Bojonegoro – Pada masa Hindia-Belanda dibawah pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van der Capellen,berdasarkan Staatsblad No.16 /1819 pulau Jawa dibagi dua puluh Karesidenan menyusul kemudian bagian wilayah Jawa Tengah seperti: Bojonegoro, Tuban, Rembang, Blora pada tahun 1929 dimasukan kedalam wilayah Propinsi Jawa Timur.

Selanjutnya berkembanglah pola pemerintahan Desentralisasi ala Kolonial melalui undang-undang yang dikeluarkan pemerintahaan saat itu di tahun 1903 dan 1905. Dikenal lah sistem pemerintahan afdeling (Karesidenan), Kabupaten, Kotamadya, Kawedanan, Kecamatan dan Desa.

Desa Pohwates Kecamatan Kepohbaru dahulunya adalah sebuah Kecamatan dimana ikut dalam district Baureno yang dipimpin oleh wedana sedangkan Pohwates dipimpin oleh asisten wedana (Onderdistricten bestuurd door een assistant wedana).

Doc. Kutipan/ist

Kecamatan Pohwates pernah berjaya dengan pusat perdagangan tembakau dan banyaknya pedagang/investor dari warga Tionghoa dan Eropa yang banyak mendirikan gudang Tembakau.
Sayangnya kejayaan Kecamatan Pohwates berakhir dengan pembubaran status Kecamatan dikarenakan alasan pengetatan. Pengetatan disini dimungkinkan bermakna perampingan administrative pemerintahan dan latar belakang pegawai pemerintahan yang terlibat skandal perdagangan ekspor tembakau (De locomotief 27-05-1933). Seluruh staf dan pegawai pemerintahan Kecamatan Pohwates dimutasi/dipindahkan ke Bungah Gresik.

Hal menarik lainnya dari Desa Pohwates, adalah tentang nama Pohwates itu sendiri. Masyarakat desa meyakini lokasi Pohwates zaman lampau banyak dijumpai pohon Kepoh. Penelusuran penulis dari literasi berupa peta topografi Belanda yang terbit 1881 dengan skala peta 1: 1000 tertulis di Peta Kepoh-Wates, sama halnya dengan Baureno yang tertulis di peta Bahoereno.

Penelusuran penulis pun berlanjut Kapan ejaan Pohwates sendiri berlaku (?)
Kemungkinan adalah pada awal 1900an seiring perkembangan zaman yang pesat dan juga adanya rel Kereta api Bodjonegoro-Babat. Nama Pohwates semakin hari semakin akrab di telinga meninggalkan nama lama Kepoh-Wates. Dalam berita resmi Hindia-Belanda (Staatsblad van Nederlandsch-Indië voor …, 1929, 01-01-1929) Propinsi Jawa Timur untuk district Baureno meliputi : Baoereno, Pohwates, Kepoh, Kedoengadem. (fanani/pelbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. mungkin bisa dikorek lebih dalam lagi dengan beberapa sumber etnis tionghoa yang berdomisili di sekitar pohwates/sroyo/mejuwet, siapa tau moyang mereka punya arsip dokumen untuk menambah literasi