Tiga Misteri Jembatan Semar Mendem – Baureno, Ketiga Mengagetkan…!

Sejarah549 Dilihat

TeropongDesa.com, Bojonegoro – Ada hal menarik bercerita tentang Jembatan Semar Mendem ini, Penulis membatasi dalam kajian sejarah literasi buku dan pencarian website sejarah Delpher.

Misteri pertama, pada tahun berapa Jembatan ini dibangun dan diperuntukkan transportasi darat. Mengingat jalur Kereta Api Bojonegoro – Babat sudah dibangun pada masa Kolonial oleh (NISM) Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij.

Misteri kedua; terkait pemberitaan Semar Mendem adalah daerah rawan perampokan. Karena lokasi daerahnya relatif terpencil pada zaman 1900-an.

Kemudian Belanda menempatkan Standplaats yang saat ini dikenal terminal atau stasiun kecil. Kemungkinan dengan adanya Standplaats adalah salah satunya sebagai pengamanan asset Belanda (baca: rel kereta api).

Hal ini diberitakan oleh De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad (29-01-1902). Bahkan sempat dikutip dari buku Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe, Panitia Penyusunan Sejarah Brigade Rongolawe.

Bahwasanya kedatangan Belanda kembali ke Indonesia menuju Bojonegoro untuk menjajah adalah menundukkan Baureno terlebih dahulu dengan merebut Jembatan Semar Mendem yang sudah diledakkan pejuang kita sebagai pintu masuk.

Foto kutipan Koran/ist

Dalam Koran Nieuw Amsterdamsch handels- en effectenblad (28-01-1863) dikutip setelah kita terjemahkan “di beberapa desa di Kecamatan Bowerno, Kabupaten Bodjonegoro, pada tanggal 31 Oktober, angin kencang disertai hujan lebat dan hujan es, menyebabkan 40 tembakau (tanam kontrak) dari ladang Karang Dagoe, Semar Mendem, Panassan dan Tambak Rameh rusak dan daun dari 24 bangunan tembakau hancur total. — 16 tembakau konstruksi dari Desa Kemiri, Modjongoedi dan Ploemboengan juga menderita sebagai akibatnya.

Selain itu, 94 rumah penduduk asli di kabupaten tersebut roboh atau rusak parah dan guludan batang tembakau di Desa Bouwerno”.

Itulah misteri Jembatan Semar Mendem, dimana nama Semar Mendem asal mulanya pada jamandahulu adalah sebuah Desa.

Penulis : Fanani/berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar